Download lagu KISAH MISTIS BHATARA KALA PEMANGSA MANUSIATUMPEK WAYANG Mp3
KISAH MISTIS BHATARA KALA PEMANGSA MANUSIATUMPEK WAYANG
Uploader: BALI SAKRAL
Duration: 2 Menit 38.00 detik
Fast Download
Klik kanan dan open LINK new Tab setelah proses convert selesai
Apabila tampil halaman iklan, tutup halaman tersebut Lalu klik kembali Tombol DOWNLOAD MP3/MP4
Apabila tampil halaman iklan, tutup halaman tersebut Lalu klik kembali Tombol DOWNLOAD MP3/MP4
Deskripsi:
Title: | KISAH MISTIS BHATARA KALA PEMANGSA MANUSIATUMPEK WAYANG |
Contributing Artist: | BALI SAKRAL |
Album: | KISAH MISTIS BHATARA KALA PEMANGSA MANUSIATUMPEK WAYANG - Single |
Date: | 15 November 2019 |
Duration: | 2 Menit 38.00 detik |
Type of file: | Audio MP3 (.mp3) |
Audio Summary: | mp3, 44100 Hz, stereo, s16p, 128 kb/s |
Dalam Kitab Kala Tattwa disebutkan, saat Dewa Siwa dan Dewi Uma sedang berjalan-jalan menunggangi Lembu Nandini. Tiba-tiba bangkit nafsu birahi Dewa Siwa untuk berhubungan dengan istrinya, namun Dewi Uma menolak ajakan suaminya karena bukan pada tempatnya, akibat keinginan Dewa Siwa tidak terpenuhi jatuhlah air mani beliau di laut.
.
Air mani itu bercahaya dan membuat seluruh samudra menjadi mendidih, air mani itu dihidupkan oleh Dewa Baruna dan lahir raksasa yang tinggi dan besar. Setelah Sang Raksasa sadar, ia tidak tahu siapa jati dirinya, dipandangnyalah seluruh penjuru arah mata angin, ternyata sepi, ia pun berteriak keras-keras hingga mengguncang Surga. Para Dewata Nawa Sanga menjadi murka, lalu menyerangnya, namun Sang Raksasa tidak melawan, Ia tidak terluka oleh senjata Para Dewa. Mendengar kedjadian itu, Dewa Siwa akhirnya turun dan terjadi perang tanding antara Dewa Siwa dengan Sang Raksasa, namun Dewa Siwa juga tak bisa melukainya.
.
Kemudian Dewa Siwa bertanya, apa sebabnya ia menyerang para Dewa. Sang Raksasa menjelaskan bahwa ia hanya hendak menanyakan siapa jati dirinya sebenarnya. Dewa Siwa pun bersabda Jika Sang Raksasa ingin tahu siapa jati dirinya maka ia harus memotong taringnya. Setelah ia memotong taringnya, Dewa Siwa menjelaskan kalau beliau sendirilah ayahnya. Sejak saat itu si raksasa diangkat menjadi Dewa Penguasa Waktu, yang berhak menentukan awal dan akhir seluruh mahkluk dan seluruh jagad raya, ia bergelar Bhatara Kala, Kala berarti Waktu. Tak ada satupun mahkluk yang bisa menentang kuasa Sang Waktu bahkan Para Dewa sekalipun.
.
Dewa Siwa memberi Dewa Kala anugerah boleh memangsa orang dengan ciri-ciri tertentu, atau yang disebut "Jadma Tadah Kala", terutama bagi yang lahir pada wuku wayang tersebut, serta hari "Tumpek Wayang" (pada tgl 16-11-2019) dan memangsa orang yang jalan-jalan di tengah hari pada hari tumpek wayang. Bhatara Kala juga berhak mengambil jiwa manusia pada sasih kesanga terutama orang berdosa.