Download lagu Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati Mp3

Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati

Uploader: Belantarakata

Duration: 9 Menit 25.00 detik

Fast Download



Klik kanan dan open LINK new Tab setelah proses convert selesai
Apabila tampil halaman iklan, tutup halaman tersebut Lalu klik kembali Tombol DOWNLOAD MP3/MP4

Deskripsi:

Title: Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati
Contributing Artist: Belantarakata
Album: Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati - Single
Date: 18 February 2019
Duration: 9 Menit 25.00 detik
Type of file: Audio MP3 (.mp3)
Audio Summary: mp3, 44100 Hz, stereo, s16p, 128 kb/s

Video Puisi
Kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh Hati
Dibacakan oleh: Wawan Tallawengkaar

PADA SUATU HARI NANTI

Pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi ...
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri ...
Pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi ...
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati ...
Pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi ...
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari ...

AKULAH SI TELAGA
Akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan
bunga-bunga padma;
Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
Sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
—Perahumu biar aku yang menjaganya

HATIKU SELEMBAR DAUN
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak…
Terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi sebelum kausapu
tamanmu setiap pagi…

ANGIN, 1
Angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke
sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar
suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei
siapa ini yang mendadak di depanku?”
Angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita
untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh
lagi
—Sampai pagi tadi:
ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa seorang diri di
tengah bising-bising ini tanpa Hawa

KISAH
Kau pergi, sehabis menutup pintu pagar sambil sekilas menoleh namamu sendiri
yang tercetak di plat alumunium itu…
Hari itu musim hujan yang panjang dan sejak itu mereka tak pernah melihatmu 
lagi…
Sehabis penghujan reda, plat nama itu ditumbuhi lumut sehingga tak bisa 
terbaca lagi…
Hari ini seorang yang mirip denganmu nampak berhenti di depan pintu pagar 
rumahmu, seperti mencari sesuatu…
la bersihkan lumut dari plat itu, Ialu dibacanya namamu nyaring-nyaring.
Kemudian ia berkisah padaku tentang pengembaraanmu..

ANGIN, 2
Angin pagi menerbangkan sisa-sisa unggun api yang terbakar
semalaman.
Seekor ular lewat, menghindar.
Lelaki itu masih tidur.
Ia bermimpi bahwa perigi tua yang tertutup ilalang panjang
di pekarangan belakang rumah itu tiba-tiba berair kembali.

DI ATAS BATU
Ia duduk di atas batu dan melempar-lemparkan kerikil ke tengah kali…
Ia gerak-gerakkan kaki-kakinya di air sehingga memercik ke sana ke mari…
Ia pandang sekeliling :
matahari yang hilang – timbul di sela goyang daun-daunan,
jalan setapak yang mendaki tebing kali,
beberapa ekor capung
—Ia ingin yakin bahwa benar-benar berada di sini

AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya
abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat 
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

DALAM DIRIKU
Dalam diriku mengalir sungai panjang,
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah,
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma,
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah,
Aku menangis sepuas-puasnya

ANGIN, 3
“Seandainya aku bukan ……
Tapi kau angin!
Tapi kau harus tak letih-letihnya beringsut dari sudut ke sudut
kamar,
menyusup celah-celah jendela, berkelebat di pundak bukit itu.
“Seandainya aku . . . ., .”
Tapi kau angin!
Nafasmu tersengal setelah sia-sia menyampaikan padaku tentang
perselisihan antara cahaya matahari dan warna-warna bunga.
“Seandainya ……
Tapi kau angin!
Jangan menjerit:
semerbakmu memekakkanku.

HUJAN BULAN JUNI
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

YANG FANA ADALAH WAKTU
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
tanyamu.
Kita abadi.

BERJALAN KE BARAT WAKTU PAGI HARI
Waktu berjalan ke barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku 
di belakang
Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan
aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami
yang telah menciptakan bayang-bayang
Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara
kami yang harus berjalan di depan

SONNET: X
Siapa menggores di langit biru
Siapa meretas di awan lalu
Siapa mengkristal di kabut biru
Siapa mengertap di bunga layu
Siapa cerna di warna ungu
Siapa bernafas di detak waktu
Siapa berkelebat setiap kubuka pintu
Siapa mencair di bawah pandangku
Siapa terucap di celah kata-kataku
Siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
Siapa tiba menjemput berburu
Siapa tiba-tiba menyibak cadarku
Siapa meledak dalam diriku
: Siapa
#sapardidjokodamono
#syair
Download Lagu Gratis Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati di Gudang Lagu - Lagu456, Download Lagu Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati Mp3 - Lagu Terbaru. Download Lagu Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati ,Download Video Kumpulan Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh hati 3gp Mp4
Click to Install Lagu456.vip